Pages

Adore my dean

Pertemuan kemarin tanggal 3 Mei 2011 antara BEM FMIPA UNDIP dengan Dekan FMIPA UNDIP beserta jajarannya dalam rangka silaturahmi birokrasi memberi kesan yang sangat dalam untuk saya. Beliau Dr. Muhammad Nur, DEA menginspirasikan saya lagi mengenai banyak hal.
Bapak Dr. Muhammad Nur, DEA lahir tanggal 26 November 1957, sekarang beliau  sebagai dosen fisika UNDIP sekaligus sebagai orang pertama di FMIPA UNDIP sejak terpilih dalam rapat senat tertutup tanggal 16 Desember 2010. 
Tutur kata yang penuh keyakinan dan memprovokasi ketika berucap, wawasan yang luas dalam banyak bidang, kritis, mentauladani serta mempunyai kharisma kewibawaan, membuat saya salut dan tunduk penuh rasa hormat. Silahkan dibuktikan dengan berdiskusi dengan beliau.


Terlepas dari agenda acara silaturahmi birokrasi yang mencakup : menjalin hubungan erat dekat antara mahasiswa dan birokrasi serta pengusulan berbagai wacana dan sharing mengenai MIPA, saya pribadi benar-benar tersentak ketika beliau menuturkan beberapa pesan kepada kami. Berikut saya jabarkan sedikit.
Ketika saya dan mungkin seluruh teman-teman mahasiswa MIPA merasa sangat prihatin dengan kondisi gedung perkuliahan kami yang sudah sangat tua dan kurang terawat, ketika kami mahasiswa menuntut segala macam perubahan di MIPA tentang aneka aspek (keramahan pelayanan, kebersihan, fasilitas, dll), ketika kami meminta transparasi kinerja birokrasi, ketika kami dengan lugasnya menyimpulkan bahwa fakultas ini payah dan sebagai macamnya. Beliau menjawab bahwa MIPA akan beliau perbaiki, beliau berjanji. Beliau menuturkan jawaban tersebut dengan lantang dengan tangan diangkat dan meluruskan jari telunjuk ke atas sambil tersenyum. Jawaban singkat, tidak bertele-tele dan meyakinkan kami yang hadir. Kemudian setelahnya, beliau sempat menuturkan seperti ini "Teman-teman mahasiswa, ketika kita bangga dengan apa yang kita miliki, disitulah kita akan terus maju".  Saya rasa teman-teman yang hadir bisa mencerna ucapan beliau, sungguh seperti dicubit pemahaman kami mengenai cara pandang yang kurang dewasa. Memang sah-sah saja menuntut MIPA agar lebih baik dan lebih baik. Namun ada pula hal yang jauh lebih penting dari pada itu. Rasa bangga dan syukur kita terhadap almamater kita, terhadap dosen kita, terhadap dekan kita, terhadap apa yang kita punya sekarang. Walaupun kita tahu, masih perlu banyak sekali yang harus kita benahi. Menurut Bapak Dr. Muh Nur, DEA "Coba lihat mahasiswa di Harvard sana, apa ada sikap mereka yang menunjukkan ketidakbanggaan  terhadap almamaternya?. Rasa bangga itu yang membuat mereka maju". Benar juga saya rasa, dari pada kita sibuk membandingkan UNDIP dengan universitas lain, lebih baik mulai dari sekarang sama-sama memikirkan dan menciptakan iklim serta suasana MIPA yang membuat kita nyaman. Karena kita tahu, rasa nyaman itu bukan datang dengan sendirinya. Namun, rasa nyaman itu ada apabila kita dapat membentuknya. Ooooh. Pak Dekaaaan! XD
Dalam topik diskusi lain ketika itu, beliau bersana Bapak Suseno (Pembantu Dekan III) seakan berduet mendoktrin kami bahwa kapasitas mahasiswa sangat luas. Mengingatkan kami lagi bahwa sukses kelak adalah berdasar dari apa yang kita lakukan sekarang. Kami harus melakukan hal yang luar biasa sekarang agar kelak kita jadi orang yang luar biasa pula. "Kalau kalian sekarang di MIPA tidak yakin akan sukses dengan bekal yang kalian punya sekarang, mendingan angkat koper saja", ucapan tersebut seperti menendang. Saya sendiri saja masih ragu, bagaimana orang lain? bagaimana orang tua saya? negara saya?. Saya menunduk.
Dari hal di atas, saya menyukai pernyataan bahwa berkumpulah dengan orang-orang yang hebat, makan engkau akan hebat juga. Dengan bertemu dengan beliau, saya merasakan mendapatkan suplemen semangat untuk melakukan pembenahan.
Tidak lupa untuk terus belajar memperbaiki dan memperbaiki diri

Inspirasi yang indah untuk pertemuan ini. Semoga beliau yang menginspirasikan saya, mendapat kebahagiaan  tak terhingga dalam hidupnya XD

0 komentar: