Hati kita mungkin belum terlalu sabar dan tenang ditambah otak yang belum terlalu cerdas untuk menyikapi masalah bangsa ini dengan penuh rasa ikhlas dan syukur, selama masih banyak ketimpangan masalah sosial, politik, keuangan dan budaya yang ada di Indonesia.
Pemimpin bangsa yang ngawur, rakyat yang acuh dan perbedaan cara pandang, prinsip dan cara pikir masyarakat yang seyogyanya penuh dengan toleransi dan penghormatan, justru menjadi perpecahan.
Dalam rangka Hari Ulang Tahun Indonesia ini, saya, anda, dan kita semua dituntut untuk dewasa. Dewasa untuk bagaimana menjaga negara dan bangsa ini dengan cara kita masing-masing, dengan mendukung satu sama lain, saling mengingatkan dan untuk sama-sama berjuang, merangkul dan berupaya menjadikan negara yang nyaman.
Saya tidak tahu, akan diberi hidup oleh Tuhan sampai umur berapa. Tetapi permohonanku kepadaNya ialah, supaya hidupku itu menjadi hidup yang manfaat. Manfaat bagi Tanah Air dan Bangsa, Manfaat Bagi sesama manusia. [Soekarno, 6 Juli1957]
Dirgahayu Negara Kesatuan Republik Indonesia ke-66. Negara ini bukan milik sesuatu golongan, bukan milik sesuatu agama, bukan milik sesuatu suku, bukan milik sesuatu golongan adat-istiadat, tetapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke.
Mari intropeksi kawan !
Mari intropeksi kawan !
