Pages

Fix You

When you try your best, but you don’t succeed
When you get what you want, but not what you need
When you feel so tired, but you can’t sleep
Stuck in reverse

And the tears come streaming down your face
When you lose something you can’t replace
When you love someone but it goes to waste
Could it be worse?


Lights will guide you home,
And ignite your bones,
And I will try to fix you,

High up above or down below
When you’re too in love to let it go
But if you never try you’ll never know
Just what you’re worth

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you

Tears stream down your face
When you lose something you cannot replace
Tears stream down your face
And I

Tears stream down your face
I promise you I will learn from my mistakes
Tears stream down your face
And I

Lights will guide you home
And ignite your bones
And I will try to fix you
Read More..

sorry be :)

Ketika anda sudah memutuskan untuk berkomitmen dengan lawan jenis anda, ketika anda benar-benar tidak ada niat buruk untuk bermain-main dengan komitmen itu, ketika anda mendapatkan pasangan yang sangat menyayangi dan begitu menjaga, ketika anda bertekad membuka cerita baru dan berusaha melupakan yang lalu, ketika anda mencoba menerima pasangan anda apa adanya, ketika anda sudah mendapat dukungan dari kawan bahkan saudara mengenai komitmen anda, ketika pasangan jenis anda sudah memutuskan hanya anda pilihannya, dan ketika sudah ada rasa nyaman terpelihara. Tiba-tiba.....


Tiba-tiba di tengah waktu, anda menjadi ragu, tiba-tiba rasa itu hilang, tiba-tiba hati tidak bergetar, tiba-tiba keyakinan memudar dan pikiran menjadi tak menentu karena logika dan perasaan bertolak belakang. "Ya Tuhaaaaaan", hanya ketakutan khawatir menyakiti yang terlintas.
Dan pada akhirnya anda memutuskan untuk menghentikan komitmen itu, memutuskan pasangan anda dan meninggalkannya pergi. Dengan dalil anda, bahwa pondasi dasar suatu komitmen adalah rasa. Ketika rasa itu hilang, maka percuma jika terus itu dipertahankan.
Anda wanita dan anda memiliki keprioritasan rasa dan emosioanal yang lebih dibandingkan makhluk sebelahnya, kaum Adam.
Apa yang anda perbuat ketika itu? Anda mengecewakan pasangan anda, anda melakukan kesalahan besar bahwa anda telah menyia-nyiakan ketulusannya, anda tidak dewasa dengan mengabaikannya begitu cepat, anda disalahkan oleh logika anda dan sebagian kerabat karena keputusan yang anda ambil jauh dari logis, anda hanya bisa menunduk, anda hanya bisa memohon maaf, dan anda hanya bisa memohon maaf. Hanya bisa memohon maaf karena anda gagal untuk memberikan hal yang sama seperti yang diberikan pasangan anda.
Sekarang? sekarang anda harus banyak belajar. Belajar menghargai, belajar konsisten, belajar sabar, belajar berlogika dan belajar menggunakan hati :)



Read More..

Adore my dean

Pertemuan kemarin tanggal 3 Mei 2011 antara BEM FMIPA UNDIP dengan Dekan FMIPA UNDIP beserta jajarannya dalam rangka silaturahmi birokrasi memberi kesan yang sangat dalam untuk saya. Beliau Dr. Muhammad Nur, DEA menginspirasikan saya lagi mengenai banyak hal.
Bapak Dr. Muhammad Nur, DEA lahir tanggal 26 November 1957, sekarang beliau  sebagai dosen fisika UNDIP sekaligus sebagai orang pertama di FMIPA UNDIP sejak terpilih dalam rapat senat tertutup tanggal 16 Desember 2010. 
Tutur kata yang penuh keyakinan dan memprovokasi ketika berucap, wawasan yang luas dalam banyak bidang, kritis, mentauladani serta mempunyai kharisma kewibawaan, membuat saya salut dan tunduk penuh rasa hormat. Silahkan dibuktikan dengan berdiskusi dengan beliau.


Terlepas dari agenda acara silaturahmi birokrasi yang mencakup : menjalin hubungan erat dekat antara mahasiswa dan birokrasi serta pengusulan berbagai wacana dan sharing mengenai MIPA, saya pribadi benar-benar tersentak ketika beliau menuturkan beberapa pesan kepada kami. Berikut saya jabarkan sedikit.
Ketika saya dan mungkin seluruh teman-teman mahasiswa MIPA merasa sangat prihatin dengan kondisi gedung perkuliahan kami yang sudah sangat tua dan kurang terawat, ketika kami mahasiswa menuntut segala macam perubahan di MIPA tentang aneka aspek (keramahan pelayanan, kebersihan, fasilitas, dll), ketika kami meminta transparasi kinerja birokrasi, ketika kami dengan lugasnya menyimpulkan bahwa fakultas ini payah dan sebagai macamnya. Beliau menjawab bahwa MIPA akan beliau perbaiki, beliau berjanji. Beliau menuturkan jawaban tersebut dengan lantang dengan tangan diangkat dan meluruskan jari telunjuk ke atas sambil tersenyum. Jawaban singkat, tidak bertele-tele dan meyakinkan kami yang hadir. Kemudian setelahnya, beliau sempat menuturkan seperti ini "Teman-teman mahasiswa, ketika kita bangga dengan apa yang kita miliki, disitulah kita akan terus maju".  Saya rasa teman-teman yang hadir bisa mencerna ucapan beliau, sungguh seperti dicubit pemahaman kami mengenai cara pandang yang kurang dewasa. Memang sah-sah saja menuntut MIPA agar lebih baik dan lebih baik. Namun ada pula hal yang jauh lebih penting dari pada itu. Rasa bangga dan syukur kita terhadap almamater kita, terhadap dosen kita, terhadap dekan kita, terhadap apa yang kita punya sekarang. Walaupun kita tahu, masih perlu banyak sekali yang harus kita benahi. Menurut Bapak Dr. Muh Nur, DEA "Coba lihat mahasiswa di Harvard sana, apa ada sikap mereka yang menunjukkan ketidakbanggaan  terhadap almamaternya?. Rasa bangga itu yang membuat mereka maju". Benar juga saya rasa, dari pada kita sibuk membandingkan UNDIP dengan universitas lain, lebih baik mulai dari sekarang sama-sama memikirkan dan menciptakan iklim serta suasana MIPA yang membuat kita nyaman. Karena kita tahu, rasa nyaman itu bukan datang dengan sendirinya. Namun, rasa nyaman itu ada apabila kita dapat membentuknya. Ooooh. Pak Dekaaaan! XD
Dalam topik diskusi lain ketika itu, beliau bersana Bapak Suseno (Pembantu Dekan III) seakan berduet mendoktrin kami bahwa kapasitas mahasiswa sangat luas. Mengingatkan kami lagi bahwa sukses kelak adalah berdasar dari apa yang kita lakukan sekarang. Kami harus melakukan hal yang luar biasa sekarang agar kelak kita jadi orang yang luar biasa pula. "Kalau kalian sekarang di MIPA tidak yakin akan sukses dengan bekal yang kalian punya sekarang, mendingan angkat koper saja", ucapan tersebut seperti menendang. Saya sendiri saja masih ragu, bagaimana orang lain? bagaimana orang tua saya? negara saya?. Saya menunduk.
Dari hal di atas, saya menyukai pernyataan bahwa berkumpulah dengan orang-orang yang hebat, makan engkau akan hebat juga. Dengan bertemu dengan beliau, saya merasakan mendapatkan suplemen semangat untuk melakukan pembenahan.
Tidak lupa untuk terus belajar memperbaiki dan memperbaiki diri

Inspirasi yang indah untuk pertemuan ini. Semoga beliau yang menginspirasikan saya, mendapat kebahagiaan  tak terhingga dalam hidupnya XD
Read More..

twin or not twin

Suka sebel kalo dikatain kembar. hahhaha
Iya emang mirip? 


Enggak deh yaa.. Read More..